Banyak peralatan disekitar kiat yang mempergunakan Temperatur Kontrol, seperti Oven, Pemanas Air, Pemanas Udara, AC, Penetas Telur, Pengorengan Vacum, Pemasak Coklat, Rumah Kaca untuk mengendalikan semprotan air, Peralatan Destilasi Alkohol, Peralatan Pastruisasi, dll
Temperatur Kontrol memiliki banyak jenis antara lain:
1.Mekanis
-Bimetal : banyak dipakai pada setlika listrik, pengendali fan radiator mobil
-Gas : banyak dipakai pada alat penetas telur
-Air Raksa : banyak dipakai di industri dan Frezzer
2.Elektrik Analog
-Banyak dipakai untuk memantau temperatur mesin pada mobil
3.Digital
-Aplikasi Temperatur Kontrol digital sangat luas, dari rumah tangga sampai industri, dipergunakan untuk mengendalikan peralatan yang memerlukan pengendalian Temperatur yang persisi.
Di Rumah tangga banyak dipergunakan untuk mengendalikan oven dan microwave
Di Industri sangat banyak aplikasi yang mempergunakan Temperatur Kontrol Digital, mulai industri makanan, tambang sampai industri minyak
Temperatur Kontrol Digital memiliki beragam merek, akan tetapi harga yang dibandrol sangat tinggi, terutama apabila dipergunakan dalam Industri Kecil, dan Rumah Tangga.
Temperatur Kontrol Digital memudahkan pengunaan, karena setting Temperatur hanya dilakukan dengan cara merubah nilai yang direncanakan mengunakan Tombol atau Variabel Resistor.
Pada Temperatur Kontrol Mekanis, terutama Bimetal, Gas setting dilakukan dengan memutar baut, dan nilainya dibandingkan dengan Temperatur Analog. Untuk mendapatkan nilai presisi, setting dilakukan berkali-kali.
Pada Temperatur Kontrol Mekanis Air Raksa, untuk mendapatkan nilai presisi mustahil didapatkan, sehingga setting temperatur hanya pendekatan saja. dan antara alat pengendali dan ruang/benda yang akan dibaca temperaturnya haruslah berdekatan, kurang dari 1 meter
Temperatur Kontrol Analog Elektrik dapat dibuat mengunakan IC OpAmp. Rangkaianya cukup sederhana, dan sudah diuji coba dengan hasil yang baik
Setting temperatur dilakukan dengan membandingkan nilai pada temperatur Analog. Battrey diatas hanya ilustrasi, pada prakteknya mengunakan travo jenis CT.
Kelemahan disain diatas yaitu saat temperatur pada posisi transisi high dan low, sering terjadi on-off berkali-kali. Sehingga peralatan yang memiliki isolasi yang baik, penurunan temperatur akan sangat lambat sehingga on-off berkali-kali akan terjadi.
On-off berkali-kali dapat diperbaiki dengan merubah polaritas Relay dan menambah 2 buah Resistor dan 1 buah Variabel Resistor, sehingga saat temperatur sama dengan setting, transistor akan mengalirkan listrik, dan nilai setting akan turun beberapa derajat, dimana nilai setting baru tersebut sebagai pemicu untuk mematikan transistor. penurunan nilai setting dapat diatur dengan mengeser Variabel Resistor
Rangkaian diatas tidak mutlak menggunakan IC OpAmp 741, bila menginginkan single power supply dapat mengunakan IC OpAmp LM 324 dengan tegangan 5-12V tergantung Voltase relay yang dipergunakan
Daftar komponen :
Transistor NPN FCS 9013
VR setting temp :10k - 50k
Resistor relay (rangkaian2) : 33Ohm
Resistor anti cetak cetok (rangkaian2 dipasang seri dengan VR setting temp ) : 160Ohm
VR anti cetak cetok (rangkaian2) : 50k
Relay 5V/12V 400Ohm
kunjungi temperatur kontrol digital